Beranda | Artikel
Perhatian Terhadap Kewajiban-Kewajiban Islam
Senin, 7 Januari 2019

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Perhatian Terhadap Kewajiban-Kewajiban Islam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab Kaifa Takunu Miftahan Lil Khoir (Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan). Pembahasan ini disampaikan oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 15 Rabbi’ul Tsani 1440 H / 23 Desember 2018 M.

Status Program Kajian Tentang Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan

Status program Kajian Tentang Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan: SELESAI.

Download mp3 kajian sebelumnya: Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan?

Kajian Tentang Perhatian Terhadap Kewajiban-Kewajiban Islam

Para pemirsa Radio Rodja yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, kita sampai pada perkara yang keempat. Yaitu bagaimana engkau bisa menjadi kunci dari pintu-pintu kebaikan?

4. Perhatian terhadap kewajiban-kewajiban Islam

Perhatian terhadap kewajiban-kewajiban Islam atau kewajiban-kewajiban agama yaitu seorang berusaha untuk memperhatikan kewajiban-kewajiban dalam Islam dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan dan mewujudkannya. Karena jika engkau perhatian terhadap kewajiban-kewajiban dalam Islam, engkau berusaha menjaganya, mengerjakannya dengan baik, maka hal ini akan membukakan bagi engkau pintu-pintu kebaikan, pintu-pintu kebajikan yang mungkin tidak terbetik dalam benakmu, bahkan tidak terlintas dalam khayalanmu. Dengan engkau melakukan kebajikan-kebajikan tersebut, akan terbuka pintu-pintu kebaikan bagimu.

Dalil-dalil yang menunjukkan akan hal ini sangatlah banyak. Tetapi pada kesempatan kali ini Syaikh hanya menyebutkan sebagiannya. Diantaranya datang dalam Shahih Al-Bukhari dari hadits Ummu Salamah Ummul Mukminin radiyallahu ta’ala ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata:

اسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَقَالَ : لا إله إلا الله – في رواية قال: سُبْحَانَ اللَّهِ – مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتَنِ وَمَاذَا فُتِحَ مِنْ الْخَزَائِنِ ؟

“Suatu malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun dari tidurnya kemudian Nabi berkata “Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah” Dalam riwayat yang lain, “Maha Suci Allah” Fitnah-fitnah apa yang Allah turunkan malam hari ini dan perbendaharaan apa yang Allah turunkan pada malam hari ini?”

Para pemirsa yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Perhatikan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan tentang fitnah-fitnah yang Allah turunkan dimalam hari tersebut. Selain itu juga Nabi kabarkan tentang pintu-pintu perbendaharaan kebaikan dibukakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dimalam hari tersebut. Maka apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi hal ini? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

مَنْ يُوقِظُ صَوَاحِبَ الْحُجُرَاتِ يُصَلِّينَ ؟

Siapa yang bisa membangunkan penghuni-penghuni kamar-kamar agar mereka bangun dan mereka shalat?” Maka jika engkau ingin menyelamatkan dirimu dari fitnah-fitnah dan engkau ingin mendapatkan dibukakan bagimu pintu-pintu kebaikan dan engkau berjalan diatas jalan-jalan kebaikan dan engkau menjadi kunci-kunci yang membuka pintu-pintu kebaikan, maka diantaranya perhatikanlah shalat. Kemudia engku juga ingat do’a yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan tatkala seorang masuk dalam masjid. Hadits tersebut dalam hadits Shahih Muslim dari hadits Abu Usaid dan Abu Humaid radhiyallahu ‘anhuma dimana Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Jika salah seorang diantara kalin masuk masjid, bacalah doa ALLAAHUMMAFTAH LII ABWAABA RAHMATIKA (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu).” Dan apabila keluar, hendaknya ia membaca doa ALLAAHUMMA INNII AS`ALUKA MIN FADHLIKA (Ya Allah, aku meminta kurnia-Mu).” (HR. Muslim)

Maka seorang yang semangat dalam mengerjakan shalat, maka ini akan membukakan bagi dia pintu-pintu rahmat. Dan seorang mengerjakan shalat dengan sempurna, maka akan bawakan bagi dia pintu-pintu rezeki. Bagaimana seorang yang ingin kebaikan bagi dirinya sementara dia tidur? Untuk shalat berat sekali mengangkat kepalanya. Bagaimana mau dibukakan baginya pintu-pintu kebaikan?

Dalam masalah ini banyak hadits-hadits yang berkaitan dengan hal ini. Diantaranya hadits yang diriwayatkan Imam Tirmizi dalam sunannya dari Abu Darda dan juga dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

قال الله تبارك وتعالى : ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah tabaraka wa ta’ala berkata: ‘Wahai anak Adam, shalatlah engkau empat raka’at dipermulaan hari, maka Aku akan mencukupkan engkau dipenghujung hari‘” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini hadits yang shahih, perhatikanlah wahai para pendengar yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah berkata, “Wahai anak Adam, ruku’lah untukKu diawal hari empat rakaat.” Kita tahu bahwasannya Allah subhanahu wa ta’ala tidak butuh dengan shalat dan ruku’ yang kita kerjakan. Allah tidak perlu dengan sujudmu, tetapi ini adalah pintu kebaikan bagi engkau. Allah memanggilmu, Rabbul ‘alamin. Agar engkau mendapatkan pintu-pintu kebaikan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa yang dimaksud dengan empat rakaat yang dikerjakan oleh seorang anak Adam dipermulaan hari adalah shalat subuh dan dua rakaat sebelum subuh. Yaitu shalat sunat rawatib Qablal-Fajr dan juga shalat fardu, yaitu shalat fajar. Engkau melakukannya dipermulaan hari, kemudian engkau akan mendapatkan pintu-pintu kebaikan yang luar biasa. Seorang yang tidur saat shalat subuh, dihalangi dari pintu-pintu kebaikan. Sebagaimana Nabi kabarkan orang yang ketiduran dari shalat subuh dia akan bangun dalam kondisi jiwa yang buruk dalam kondisi malas-malasan. Pintu-pintu kebaikan telah ditutup baginya, pintu-pintu rezeki telah tertutup baginya. Padahal kita tahu bahwa permulaan hari adalah pondasi dari hari tersebut. Sebagian Salaf berkata:

يومُك مثلُ جَمَلك ، إن أمسكت أوّله تبعك آخره

Harimu itu seperti untamu, kalau engkau bisa memegangnya pada awalnya maka dia akan mengikutimu di akhirnya.

Maka barangsiapa yang tidak memperhatikan permulaan harinya dengan melaksanakan shalat, maka apa yang dia tunggu diakhir harinya tersebut?

Oleh karenanya diantara pokok-pokok yang agung untuk terbukanya pintu-pintu kebaikan bagi dirimu yaitu engkau menjaga melaksanakan kewajiban-kewajiban Islam. Engkau mengerjakan kewajiban-kewajiban Islam dan yang paling utama dalam hal tersebut adalah mengerjakan shalat.

Perhatikan juga para pendengar yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala agar dibukakan pintu-pintu kebaikan bagimu. Contoh tadi kita sudah bicara tentang masalah shalat. Sekarang kita berbicara tentang ibadah puasa. Bagaimana ibadah puasa makan-makan pintu-pintu kebaikan bagimu. Diantaranya ada satu hadits yang agung yang menjelaskan akan hal ini dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَنَادَى مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ

Jika tiba waktu awal malam di bulan ramadlan maka setan-setan dan pemimpin-pemimpinnya dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru, “Hai orang yang mencari kebaikan, teruskanlah. Hai orang yang mencari keburukan, berhentilah.” (HR. Ibnu Majah)

Maka ibadah-ibadah yang agung dan kewajiban-kewajiban jika dikerjakan dengan baik, diperhatikan, dijaga, maka ini merupakan penolong utama bagimu agar engkau menjadi kunci pintu kebaikan untuk dirimu dan kau akan menjadi kunci kebaikan juga bagi orang-orang lain.

5. Menjauhi dosa-dosa

Perkara yang kelima yang hendaknya engkau perhatikan agar engkau menjadi kunci pintu kebaikan bagi dirimu dan juga bagi orang lain yaitu engkau bersungguh-sungguh berjuang agar menjauh dari dosa-dosa. Diantara perkara-perkara yang menjadikan seorang hamba menjadi kunci-kunci kebaikan dan penutup keburukan adalah perjuangan untuk menjauhkan diri dari dosa-dosa, menjauhkan hal-hal yang mengantarkan dia kepada perkara-perkara yang haram, menjauhkan dirinya dari sumber-sumber yang mengantarkan dia kepada maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Simak pada menit ke – 15:50

Simak Penjelasan Lengkap dan Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Perhatian Terhadap Kewajiban-Kewajiban Islam


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46347-perhatian-terhadap-kewajiban-kewajiban-islam/